Annabawi FM
MOD_YOUTUBE_PLAYLIST_HIDE
MOD_YOUTUBE_PLAYLIST_SHOW
  • الفنان أحمد مجدي في دياب أف أم -

  • الفنان أمير شاهين في دياب أف أم -

  • الفنان شادي ألفونس في دياب أف أم -

  • Diab FM, Amr Diab's Official Online Radio دياب أف أم -

  • الفنانة ريهام حجاج في دياب أف أم -

  • الأعلامي شريف مدكور في دياب أف أم -

  • الفنان عمر السعيد في دياب اف ام -

  • الفنان محمد ممدوح في دياب أف أم -

  • الفنان محسن منصور في دياب أف أم -

  • حلقة رمزي لينير في دياب أف أم -

  • حلقة أحمد حاتم في دياب أف أم -

  • حلقة رامز أمير في دياب أف أم -

  • رامز امير يغني رصيف نمرة خمسة و قصاد عيني .. -

  • حكايتك أيه؟ - الموزع أسامة الهندي (تغطية أ .. -

  • حكايتك أيه؟ - الملحن خليل مصطفي (تغطية ألب .. -

TENTANG JABATAN

Rasulullah saw bersabda:"Jabatan (kedudukan) pada permukaannya penyesalan,pada pertengahan kesengsaraan (kekesalan hati) dan pada akhirnya azab pada hari kiyamat." (HR Ath-Thabrani)
Pernahkah kita bertanya pada diri kita sendiri,apakah kita mengharapkan jabatan,kedudukan, kekuasaan,pangkat,posisi atau sejenisnya? Kalau memang jawabannya iya,maka kita termasuk orang yang angkuh dan tidak tau diri. Tapi jika tidak,maka kita termasuk sebagai manusia rugi yang tidak memainkan peran kodratnya sebagai khalifah fil ardi. Lalu,bagaimana seharusnya sikap kita dalam mensingkapi suatu jabatan?
Suatu waktu Rasulullah saw.pernah bersabda:"Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka." (HR. Abu Naim) Artinya menjadi pemimpin yang sesungguhnya tidaklah ringan dan bukan pula beban berat. Pemimpin itu wajib ada ilmunya. Dalam bahasa sederhana,memegang jabatan ialah rutinitas gampang-gampang susah. Sebab dituturkan nabi,pemimpin atau orang yang mempunyai jabatan adalah orang yang harus bisa 'melayani' mereka yang di pimpin.
Menjadi 'pelayan' hampir tidak banyak diimpikan orang, karena 'pelayan' adalah pekerja (baca orang yang di suruh). Maka tak salah,jika pelayan itu merasa lelah,tapi sayangnya tidak boleh mengeluh di depan orang yang di layani. Melayani merupakan aktivitas yang membutuhkan pengorbanan,pengertian,waktu,senyum tulus,kasih sayang dan senantiasa mengikuti selera 'konsumen' (baca yang dipimpin atau yang menyuruh).
Sebaliknya tidak sedikit orang yang maunya dilayani. Sebab,dilayani memang sangat enak,karena seluruh selera dan keinginannya bisa terpenuhi. Ibaratnya mereka seperti raja yang menghendaki apa saja. Cara berfikir inilah yang seharusnya dipakai jika seseorang ingin mengemban jabatan. Kalau saja ini bisa di pahami, maka kemungkinan kecil orang tidak akan berebut jabatan,karena membayangkan repotnya menjadi pelayan. Jabatan merupakan amanat dari orang lain. Mudah memang menerima jabatan,apalagi dibarengi iming iming yang menggiurkan,seperti uang melimpah,harta banyak dan gampang dalam melakukan segala sesuatu. Namun belum tentu ringan dalam melaksanakannya. Banyak hal yang harus di pikirkan. Misalnya apakah kita sudah memberikan keadilan mencontohkan keteladanan yang lebih baik. Menciptakan keterbukaan dan hal hal positif lainya. Apa bila kita tidak mampu mengemban amanat tersebut, maka kita akan menyesal dan menemui kesensaraan. Di sinilah letak beratnya sebuah jabatan.
Dan pada hakekatnya jabatan besifat sementara dan hidup di dunia ini juga hanya sementara. Apa pun yang kita lakukan selama menjabat harus diniati sebagai investasi anak yang entah kapan hasilnya kita nikmati. Program sekecil apapun harus dibarengi dengan nilai ibadah. Poin inilah yang sejujurnya menguntungkan kita dalam mengendalikan jabatan,sebab ada peluang untuk selalu berbuat baik. Oleh karena itulah,jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai. Karena pemimpin sejati akan menganggap semua yang di lakukan adalah sebuah proses yang tidak mengenal kata usai,kendati dirinya tidak akan merasakannya.
Apapun jabatan yang ada di pundak kita saat ini adalah pilihan,bukan suatu yang patut di banggakan. Maksudnya pilihan untuk berbuat sesuatu seperti mendatangkan kebahagiaan dan mendengarkan jerit hati mereka.