Annabawi FM
MOD_YOUTUBE_PLAYLIST_HIDE
MOD_YOUTUBE_PLAYLIST_SHOW
  • الفنان أحمد مجدي في دياب أف أم -

  • الفنان أمير شاهين في دياب أف أم -

  • الفنان شادي ألفونس في دياب أف أم -

  • Diab FM, Amr Diab's Official Online Radio دياب أف أم -

  • الفنانة ريهام حجاج في دياب أف أم -

  • الأعلامي شريف مدكور في دياب أف أم -

  • الفنان عمر السعيد في دياب اف ام -

  • الفنان محمد ممدوح في دياب أف أم -

  • الفنان محسن منصور في دياب أف أم -

  • حلقة رمزي لينير في دياب أف أم -

  • حلقة أحمد حاتم في دياب أف أم -

  • حلقة رامز أمير في دياب أف أم -

  • رامز امير يغني رصيف نمرة خمسة و قصاد عيني .. -

  • حكايتك أيه؟ - الموزع أسامة الهندي (تغطية أ .. -

  • حكايتك أيه؟ - الملحن خليل مصطفي (تغطية ألب .. -

POLA KEPENGASUHAN PESANTREN

Setiap lembaga pendidikan, termasuk pesantren dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggannya. Agar dapat melakukan hal tersebut dengan baik,pesantren perlu dukungan manejemen yang baik. Beberapa ciri sistem manejemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang teratur, penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan secara baik.
Implikasi dari sistem manejemen ini meniscayakan lembaga pesantren menerapkan pola pengasuhan sedemikian rupa sehingga dapat mengoptimalkan proses pendidikan dan pembelajaran yang di lakukan untuk menyiapkan lulusan pesantren yang berkualitas seruan memiliki keunggulan,baik keunggulan kompetitif maupun komparatif. Pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut secara umum dapat kita lihat pada komponen manejemen pesantren yang meliputi: (1) kepemimpinan, (2) pengambilan keputusan,(3) kaderisasi, dan (4) manejemen konflik. Masing masing komponen tersebut dijelaskan pada bagian di bawah ini.

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Pembahasan ini kita mulai dengan mengajukan pertanyaan:Siapakah seorang pemimpin itu? Dan apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin? Pertanyaan pertama berkaitan dengan apa/siapa 'pemimpin' itu, sedang pertanyaan kedua berkenaan dengan 'fungsi kepemimpinan'. Untuk menjawab dua pertanyaan penting ini, ada baiknya kita simak pandangan para pakar manejemen. Duke (1986:10) melihat kepemimpinan sebagai fenomena gestalt, yakni keseluruhan lebih besar daripada bagian-bagiannya. Menurut Dubin (1968:385) kepemimpinan terkait dengan penggunaan wewenang dan pembuat keputusan. Sementara Fiedler (1967:8) lebih melihat pemimpin sebagai individu dalam kelompok yang diberi tugas untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas kelompok yang terkait dengan tugas. Memperkuat pandangan ini, Stogdill (1950:4) menjelaskan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi aktifitas kelompok dalam rangka penyusunan tujuan organisasi dan pelaksanaan sasaran. Akhirnya Pondy (1978:94) mendeskripsikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menjadikan suatu kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menjadikan suatu aktifitas bermakna, tidak untuk merubah prilaku namun memberi pemahaman kepada pihak lain tentang apa yang mereka lakukan.
Dari sejumlah pandangan ahli nampak bahwa terdapat banyak pendekatan untuk memahami kepemimpinan tergantung perspektif apa yang digunakan. Hal ini tercermin dalam beberapa kata atau ungkapan kunci yang di tonjolkan, misalnya, penggunaan wewenang (DUBIN). Dengan demikian,masing-masing mencerminkan corak pemimpin yang berbeda dalam latar dan kebiasaan berbeda. Secara pasti tidak ada pemimpin pesantren yang seragam,masing-masing memiliki style/gaya berbeda.
Benar kiranya jika di nyatakan bahwa kepemimpinan di pesantren identik dengan gejala 'Gestalt', mengingat di balik yang nampak dari luar masih terdapat keunikan-keunikan lain yang tidak tampak. Misalnya, pesantren salafiyah yang telah melaksanakan madrasah,maka pemimpinnya boleh untuk menjalankan kewenangan dan pembuatan keputusan secara formal sebagai kepala madrasah. Di sisi lain, pesantren salafiyah yang tidak menyelenggarakan sekolah formal, tugas pemimpin mungkin cukup memberi pengarahan dan koordinasi (musyawaroh) untuk melaksanakan tugas-tugas program pesantren; urusan teknik di serahkan kepada staf yang telah ditunjuk (pengurus pondok). Secara umum, karena latar pesantren itu kompleks maka format kepemimpinan pesantren sangat fleksibel; tergantung kepada kapasitas dan kapabilitas kyai atau pengasuhnya.