Sifat sifat Dai

Seorang Dai ialah orang yang mengajak dan menyeru kepada Allah swt. Dalam hal cara untuk mengajak masyarakat supaya hidup dengan menjalankan perintah agama banyak macamnya. Dalam hal ini Allah swt.berfirman didalam surat Fushshilat ayat 33 : "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,mengerjakan amal yang saleh dan berkata : " Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?"
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa ayat tersebut di atas tertuju kepada kepribadian Rasulullah saw. Karena Dia merupakan sosok yang mengumpulkan sifat-sifat seorang Dai (yang menyeru kepada Allah). Karena seorang dai itu mempunyai bermacam cara untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan amal ibadahnya. Sebagian dari mereka ada yang mengajak kepada Allah dengan menggunakan lisan dalam hal ketauhidan. Seperti Imam Asy'ari , Imam Maturidi dan pengikut-pengikutnya sampai kiamat. Ada yang mengajak kepada Allah degan cara menghilangkan hijab (tabir yang menghalangi ) penglihatan mata batin supaya menyaksikan alam-alam yang samar dari ciptaan Allah, dengan sekira hati mereka selalu di hadapanNya dan yang ada dalam hatinya hanyalah Allah semata. Seperti yang dilakukan oleh imam Junaid dan semacamnya dari para kaum sufi dan ahli hakikat. Ada yang mengajak kepada Allah dengan memberi tahu untuk mengerjakan ibadah fardlu, seperti para muadzin shalat. Macam-macam sistem dakwah ini terkumpul pada sosok Rasulullah saw. Kemudian bercabang-cabang sifat dakwah pada sahabat Nabi, dan pindah dari mereka kepada orang-orang setelahnya. Begitulah terus menerus sampai hari kiamat datang. Dalam sebuah hadis syarif,Rasulullah bersabda: " selalu saja dari sebagian umatku ada yang melahirkan (menampakkan) kebenaran. Tidak memberi kemelaratan (madlorot) orang orang yang berselisih degannya. Sehingga amrullah (kiamat) datang, mereka tetap demikian adanya.
Secara keseluruhan, dakwah mengajak di jalan Allah tidak ada manfaatnya kecuali dari seorang yang mempunyai hati bersih (nasih). Dengan hati yang bersih selalu diliputi oleh cahaya ma'rifat Allah dan bahaya ini adalah rahmat dari Allah. Bila dikeluarkan melalui lisan, ibarat hujan dari langit. Dan hati masyarakat yang mendengarkan nasihat seorang dai ibarat bumi yang kering gersang, yang butuh disiram air supaya tumbuh tanaman-tanamannya. Seperti itulah seharusnya nasihat dari seorang dai untuk menyirami rohani masyarakat yang kering dari ilmu-ilmu agama. Agung-agungnya seseorang yang mengajak kepada Allah adalah para kekasih-kekasih Allah (para wali Allah) yang seluruh hidupnya di abdikan untuk mempertemukan manusia kejalan kebenaran. Dan orang-orang seperti mereka selalu ada di setiap jaman. Tidaklah bisa berkumpul dengan mereka kecuali apabila Allah swt memberi karunia kepada seseorang sehingga bisa melihat dan berkumpul dengan mereka. Seperti ungkapan dari sebagian ahli ma'rifat, "wali-wali Allah adalah pengantin-pengantin yang tertutup tirai (dipingit). Tidak bisa melihat pengantin (wali-wali Allah) orang yang suka berbuat dosa. Semoga bermanfaat.... Amin...