

-
الفنان أحمد مجدي في دياب أف أم -
-
الفنان أمير شاهين في دياب أف أم -
-
الفنان شادي ألفونس في دياب أف أم -
-
Diab FM, Amr Diab's Official Online Radio دياب أف أم -
-
الفنانة ريهام حجاج في دياب أف أم -
-
الأعلامي شريف مدكور في دياب أف أم -
-
الفنان عمر السعيد في دياب اف ام -
-
الفنان محمد ممدوح في دياب أف أم -
-
الفنان محسن منصور في دياب أف أم -
-
حلقة رمزي لينير في دياب أف أم -
-
حلقة أحمد حاتم في دياب أف أم -
-
حلقة رامز أمير في دياب أف أم -
-
رامز امير يغني رصيف نمرة خمسة و قصاد عيني .. -
-
حكايتك أيه؟ - الموزع أسامة الهندي (تغطية أ .. -
-
حكايتك أيه؟ - الملحن خليل مصطفي (تغطية ألب .. -
Dakwah
Masjid adalah sarana dakwah yang paling efektif. Di masjid, kaum muslimin minimal dapat bertemu lima kali dalam sehari, sekali dalam sepekan, dua kali dalam setahun dalam pandangan yang lebih luas. Namun,di jaman informasi,umat islam di ajak untuk melangkah lebih jauh,dalam melakukan social change (perubahan sosial) yang bisa disebut dakwah bil qolam atau dakwah menggunakan pena,yang memiliki arti penting bagi sosialisasi nilai.
Aktivitas tulis dan baca, sebagai unsur utama dalam kegiatan da'wah bil Qolam mempunyai legitimasi yang kuat dalam al qur'an. Secara berurutan, Allah menurunkann perintah tulis dan baca pada awal awal wahyu. Kata pertama pada surah al-Alaq adalah perintah untuk baca, "Iqro'!" kemudian pada ayat ke empat surah yang sama, Allah Swt menyatakan pengajaran kepada manusia dengan perantara al-qolam (pena). Menurut ibnu Abbas,setelah surat al 'Alaq turun. allah Swt langsung menurunkan surat al Qolam,sebelum surat al-Muzammil dan al-Maddasir. Di awal surat tersebut, kata "al qolam" dan "maa yasthurun" (buku buku) oleh Allah di jadikan objek sumpah (muqsam bih) untuk menguatkan kerasulan Muhammad saw.
Menurut Manna' al Qoththan, Allah bersumpah dengan salah satu mahluknya merupakan isyarat bahwa mahluk itu memiliki makna dan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Karena itu, posisi al qolam (pena) yang menjadi simbol baca tulis menjadi pelajar dengan al-'Ashr,as-sama',al-qomar,asy-syams,dan sebagainya.
Dalam perspektif yang lebih jauh,Mustafa al-Maraghi menafsirkan bahwa Allah Swt bersumpah dengan pena dan buku-buku karena keduanya di anggap mewakili ilmu pengetahuan secara luas. Dengan ilmu pengetahuan, Rasul mendidik para sahabat hingga mereka layak diberi predikat khoirul ummah,umat terbaik,oleh Allta swt.
Dalam prakteknya, Rasul melakukan dakwah bil qolam di berbagai momentum strategis. Ketika terjadi gencatan senjata antara Umat Islam dengan kaum musyrikin Quraisy pasca perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah saw mengirim surat kepada raja-raja, di antaranya kaisar Romawi dan kisra Persia. Dalam surat tersebut beliau mengajak mereka menerima islam secara damai.
bagi umat islam, langkah Rasulullah saw tersebut merupakan pencemaran sejarah, bahwa dakwah bil qolam adalah salah satu sarana dakwah yang penting. Dakwah bil qolam adalah langkah awal Rasulullah memperluas spektrum dakwah secara internasional, lintas batas jazirah arab.
Saat ini ,misi dakwah bil qolam merupakan keharusan yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Disamping merupakan amanah kitab suci dan kelak manhaji. keharusan dakwah bil qolam di ribu oleh tantangan dakwah itu sendiri. Musuh-musuh dakwah telah lama mengasah ketajaman pena mereka untuk mematikan aqidah,intelektualitas, dan menghancurkan merak umat islam. Dalam menggunakan kecanggihan teknologi informasi,ketajaman serangan pena mereka muncul dalam berbagai media. Era perang fikir mutakhir telah lama mereka rancang untuk meredam kekuatan dan laju dakwah islam.
Beberapa langkah mereka antara lain, menghamburkan prinsip-prinsip dan sistem islam serta memanipulasi sejarah,serta menghidupkan simbol-simbol jahiliyah seperti 'ashobiyah (nasionalisme) serta fir'aunisme (kebanggaan dinasti), seruan ke arah kebebasan seks dan permisivisme,menjauhkan kharisma dan otoritas ulama sebagai panutan diganti oleh kaum selebritis,dan merancaukan kurikulum pendidikan (pembodohan umat)
Di lihat dari kacamata dakwah, kenyataan ini tentu sangat memprihatinkan. Titik-titik lemah dakwah dalam penguasaan jaringan informasi harus segera di benahi. Umat islam dituntut segera mengagendakan publikasi dakwah secara konsisten di media masa maupun di situs-situs internet. Untuk itu kemampuan dalam mengemas pesan-pesan islam dan amar ma'ruf nahi munkar dalam bentuk tulisan harus terus di latih dan di tingkatkan.