RAJAB DAN SYA'BAN

PERSIAPAN PERANG BADAR


Perang badar,yang berlangsung tahun kedua Hijriyah,didahului oleh beberapa kejadian yang kelihatan berdiri sendiri sendiri tetapi secara strategis merupakan persiapan sekaligus pembuangan untuk suatu peperangan yang sangat dahsyat dalam sejarah islam.
Pada tahun pertama hijriyah,persoalan utama yang di hadapi umat islam di madinah adalah menghadapi kaum yahudi yang sebagai kekuatan politik tergeser kedudukannya oleh kaum islam,sehingga mereka berusaha memecah belah islam tetapi gagal, karena Allah dan Rasul nya memberikan petunjuk.
Kebijakan terhadap ahlul kitab,sasarannya adalah melunakan hati mereka dan mengajak untuk masuk islam,sebab mereka termasuk juga keluarga ahlul kitab yang lebih awal. Rasulullah selalu menganjurkan kepada para sahabat untuk menyepakati kebijakan mereka dalam banyak hal,asal tidak bertentangan dengan aqidah. Khususnya dalam tradisi masyarakat hingga soal terkecil,seperti cara menyisir rambut.
Nabi menyetujui sebagian anjuran mereka dalam soal ibadah,seperti berpuasa'Asyura (10Muharam). Sebagaimana sabda beliau,"kami lebih berhak atas Musa di banding kalian (kaum yahudi)."(HR Bukhari muslim).
Serangan balasan kepada kaum yahudi ketika mereka melancarkan perang urat syaraf dengan kaum muslimin. Rasulullah menentang semua kebijakan mereka agar kaum muslimin bisa membedakan dengan frontal atas dasar adat,pakaian,maupun peribadatan mereka. Kebijakan Rasulullah terhadap kaum muslimin turun lantaran adanya faktor penyimpangan kaum Yahudi terhadap kebenaran,sehingga mereka menjadi kadir."Dan setelah datang kepada mereka Al quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon untuk mendapat kemenangan atas orang orang kafir ,maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui,mereka lalu ingkar kepadanya. Dan laknat Allah lah atas orang orang yang ingkar itu,(QS Al baqarah,10:89).
Di bukan Saban setelah 16 bukan hijriyah,kiblat ke baitul Maqdis di pindahkan ke kabah. Hal ini merupakan salah satu perubahan pertama dalam syariat,sementara ada yang mengatakan bahwa waktunya terjadi pada siang hari,senin,pertengahan bukan rajab, Atau dua bukan menjelang perang badar. Pada waktu itu,Rasulullah sedang shalat zuhur di masjid bani Salamah,baru mendapat dua rakaat,maka langsung saja beliau berpindah kiblat menghadap kabah. Jamaah pria pun beralih ketempat jamaah putri,begitu sebaliknya. Karena itulah masjid tersebut oh beri nama Masjid Qiblatain (masjid dua kiblat).
Perpindahan kiblat tersebut berpengaruh besar terhadap keyakinan kaum muslimin dan juga Yahudi ,sebab hal tersebut menghapus titik kesamaan antar keduanya. Ada 10 ayat di berbagi surat yang berkaitan dengan peristiwa itu. Dalam peristiwa tersebut ada beberapa hikmah yang besar bagi kaum muslimin maupun kafir. Kaum muslimin akan berkata,"Kita beriman kepadaNya,sebab semua ini berasal dari Nya,"Merekalah yang mendapat hidayah dari Allah serta tidak akan membuat berat bagi mereka.
Sedang orang orang musrik akan berkata,"Apakah yang memalingkan mereka (umat islam) dari kiblat nya (baitul maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Menurut kaum munafik,kalau kiblat yang pertama dianggap benar,Muhammad telah meninggalkannya. Kalau yang kedua dianggap benar ,dia diatas kebatilan.
Sebelumnya, Rasulullah selama 16 bukan di madinah menghadapkan kiblatnya ke baitul maqdis, kiblat kaum Yahudi. Hatinya ingin Allah memindahkan kiblat itu ke kabah. Jibril yang memahami perasaan Nabi,menjawab,"Aku hanyalah seorang hamba,berdoalah dan mintalah kepada Allah?"
kemudian Rasulullah menengadahkan wajahnya ke langit,memohon,hingga turun surat Al Baqarah ayat 144,"Kami melihat mukamu menengadahkan ke langit,maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah masjidil haram. Dan dimana saja kamu berada,palingkan mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang orang yang di beri Al kitab memang mengetahui bahwa bersalin ke masjidil haram itu adalah benar dari Tuhan;dan Allah sekali kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."
perubahan kiblat merupakan penyelesaian akhir antara kaum muslimin dan Yahudi. Masjidil haram adalah kiblat khusus kaum muslimin. Orang orang Yahudi hatinya menjadi dengki dan marah. Allah menjawab dalam firmannya surat Al Baqarah ayat 142."Orang orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata,'Apakah yang memalingkan mereka dari kiblatnya yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?'katakanlah,'kepunyaan Allah lah timur dan barat;Dia memberi petunjuk kepada siapa yang di kehendaki Nya ke jalan yang lurus'."Inilah pengabulan Allah terhadap permohonan Rasulullah yang timbul dari lubuk hati yang paling dalam. Surat Al Baqarah ayat 144 menjelaskan hal itu.
Perubahan kiblat juga merupakan aba aba atau izin untuk bertempur melawan kaum Quraisy . Sebab dangan begitu,masjidil Haram juga menjadi kiblat kaum muslimin. Sedang selama itu di bawah kekuasaan Quraisy . Perhatian kaum muslimin mulai saat itu kembali ke makkah. Mereka mempunyai tekad yang kuat untuk menghancurkan berhala berhala yang mengelilingi kabah.